Bocah 115 Kg di Bekasi, Tolak Penanganan Medis dan Berharap Donasi

Rafka Adiputra dibantu kedua orang tuanya beranjak dari tempat duduk di Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Kamis (10/3/2022). 


Bekasi Urban City - Seorang anak di Desa Kedung Pengawas, Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, RAP, 11, menderita obesitas dengan berat badan 115 kg. Hal itu membuatnya kesulitan beraktivitas hingga putus sekolah.

Kakak dari RAP, Nur Saidah, mengatakan, adiknya sempat mendapatkan penanganan dari Pemkab Bekasi. RAP diberikan penanganan medis di RSUD Cibitung.

Namun, RAP mengamuk menolak ditangani secara medis dan keluarga tidak dapat membujuknya untuk tetap menjalani perawatan kesehatan.

"RAP menolak dirawat inap dan mengamuk di rumah sakit. Kami keluarga sudah berupaya membujuknya tapi enggak bisa," katanya, Minggu, 13 Maret 2022.

Nur mengungkapkan saat ini RAP kembali pada kebiasaannya sebelum dibawa ke rumah sakit. Namun untuk sementara RAP mengurangi porsi makan nasi.

"Kondisinya sama seperti kemarin-kemarin. Masih suka marah-marah tapi makan nasi sudah berkurang hanya camilannya masih enggak bisa ditahan," ungkapnya.

Di sisi lain, Nur mengharapkan bantuan untuk perawatan sang adik di rumah sakit. Ia ingin RAP kembali normal seperti anak seusianya.

"Dari RSUD menganjurkan besok Senin (14 Maret), RAP dirujuk lagi ke RSCM (Jakarta), untuk melakukan penanganan medis," sambungnya.

Nur mengaku pesimistis dapat membawa RAP mendapatkan penanganan medis. Selain karena biaya, ia khawatir RAP kembali mengamuk di rumah sakit.

"Penghasilan orang tua hanya buruh lepas. Jika tidak bekerja sehari ya tidak dapat penghasilan. Semoga ada yang baik hati menolong dan membantu pengobatan adik saya serta memberikan donasi."

Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainiarti, menyampaikan, bahwa pihaknya telah berupaya membantu penanganan medis RAP.

"Kemarin dibantu puskesmas dirujuk ke RSUD. Selanjutnya prosedur penanganan dari dokter di RS. Pastinya ada tahapan-tahapan pemeriksaan . Kita tunggu hasil pemeriksaan dan arahan dari dokter yang merawat," imbuhnya.

Dia mengimbau agar pasien tersebut mengikuti prosedur yang telah ditentukan dokter di rumah sakit.