Minyak Goreng di Pasar Bantargebang Tak Sesuai HET, Pedagang Sulit Dapat Pasokan

Foto Antrian minyak dalam operasi pasar di kali abang bekasi (22/2/2022)


Bekasi Urban City - Harga minyak goreng kemasan dan minyak goreng curah ditemukan belum sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah. Berdasarkan pantauan Tempo, stok yang tersedia didominasi oleh minyak goreng curah, sedangkan minyak goreng kemasan tidak banyak ditemui di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi.

Seorang pedagang bernama Siti Zubaidah mengatakan, kelangkaan minyak goreng ini terjadi sejak awal tahun baru dan mendekati penetapan HET oleh pemerintah. Stok minyak goreng dari agen dan sales pun makin dibatasi untuk didapat.

Perempuan berusia 39 tahun itu bercerita, pasokan minyak goreng kemasan saat ini dari sales merek Sania dan Sovia sangat terbatas dan jarang diberikan. “Dari sales dua dus, satu dus, dari agen harganya mahal. Itu sales datang seminggu sekali doang,” ujarnya saat ditemui di kiosnya di Pasar Bantargebang, Kota Bekasi, pada Jumat 11 Maret 2022.

Pada rak dagangannya, hanya ada terpampang empat minyak goreng kemasan dua liter dengan harga Rp 32 ribu dan beberapa buah kemasan 180 mililiter (ml) seharga Rp 4 ribu bermerek Segitiga Bintang, sedangkan kemasan satu liter tidak ada. Siti mengatakan itu adalah stok kemarin yang dibeli dari agen dengan harga sesuai HET pemerintah per bungkusnya, sehingga tidak bisa dijual kembali dengan harga HET untuk memperhitungkan keuntungan.

Kemudian untuk minyak goreng curah, dia menstok dari agen biasanya 200 kilogram (kg) atau 10 dirigen. Modal beli yang dia keluarkan sebesar Rp 14 ribu per kg, sehingga dia menjual satu plastik minyak goreng curah seharga Rp 16 ribu dengan pertimbangan biaya pengemasan dan biaya transportasi.

Terkait kelangkaan ini, dia berpendapat lebih baik harga minyak goreng kemasan mahal dan stok terus tersedia. “Mendingan minyak 45 ribu dua liter, minyak banjir daripada susah, ngeselin,” tuturnya.

Menurut Siti, masalah uang belanja untuk minyak goreng bukan menjadi masalah, tetapi stok pasokan olahan minyak kelapa sawit tersebut yang dipertanyakan. Terkait dengan masalah harga, dia merasa keadaan lebih baik saat harga seperti dulu karena stok tidak langka.

Permintaan kepada sales minyak goreng pun juga tidak dibatasi seperti sekarang ini. Sebelum langka, Siti bisa menjual lebih dari 50 dus minyak goreng dua liter.“Dulu minyak 45 ribu dua liter sehari gak cukup 15 dus. Minta sales 100 dikasih, layani semua. Sekarang minta 25 dikasih satu,” ungkapnya.

Kemendag Tetapkan HET Minyak Goreng

Sebagaimana diketahui, HET saat ini diterapkan sesuai pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 6 Tahun 2022 Tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Sawit. Kemendag menetapkan HET minyak goreng per 1 Februari 2022 dengan tiga kategori:

  1. Minyak goreng curah Rp 11.500 per liter.
  2. Minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter.
  3. Minyak goreng kemasan premium Rp 14 ribu per liter.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyatakan saat ini ada stok minyak goreng murah hasil penerapan wajib pasok CPO ke dalam negeri (DMO) sebanyak 570 ribu ton. Stok minyak goreng itu dikumpulkan sejak DMO berlaku efektif selama 24 hari terakhir atau sejak 14 Februari 2022 lalu.

Oleh karena itu, kata Lutfi, seharusnya ketersediaan minyak goreng murah di tengah masyarakat sudah sangat berlimpah ruah.“Kita sudah mendapatkan setidaknya 570 ribu ton yang sudah semestinya bisa kita bagikan ke rakyat Indonesia,” tuturnya dalam rapat kerja Kementerian Perdagangan, Kamis, 10 Maret 2022.

Lutfi memperhitungkan jika rakyat Indonesia sebanyak 270 juta orang, secara kasar dalam satu hari setiap orang bisa mendapatkan dua liter minyak goreng. Namun begitu, saat ini masih ada masalah di tingkat distribusi.

Akibatnya, pasokan minyak goreng murah ke masyarakat menjadi terhambat dan membuat harga minyak goreng di pasar masih tinggi hingga pekan ini.

Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan mencatat harga minyak goreng curah masih berada di angka Rp 16 ribu per liter per Senin, 7 Maret 2022. Sedangkan harga minyak goreng kemasan sederhana di level Rp 16.600 atau naik 0,61 persen dari posisi akhir pekan lalu di Rp 16.500 per liter.