PT Kereta Api Indonesia : Kereta Jarak Jauh Sudah Bisa angkut penumpang Bekasi

Ilustrasi mudik menggunakan kereta Api
Bekasi, Bekasiurbancity,  PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan membuka layanan perjalanan ke Jakarta dengan menggunakan Kereta Api (KA) Reguler Jarak Jauh yang berhenti di Stasiun Bekasi.

Artinya, jika selama ini warga Bekasi yang menuju Jakarta hanya mengandalkan layanan KRL Commuter Line, kini bisa menggunakan KA Reguler Jarak Jauh itu.

Layanan perjalanan PT KAI ini bisa dimulai pada 1 April 2017 nanti.

Senior Manajer Humas PT KAI DAOP 1 Jakarta, Suprapto mengatakan, layanan perjalanan ini dimaksudkan untuk memaksimalkan tempat duduk KA Jarak Jauh dan mengurangi kepadatan KRL, khususnya pada hari kerja.

Selain mengurangi volume kepadatan penumpang dari Bekasi, waktu tempuh dengan KA Reguler Jarak Jauh ini lebih cepat, karena langsung berhenti di Stasiun Jatinegara, Stasiun Gambir, atau Stasiun Pasar Senen.

Jika biasanya dengan KRL membutuhkan waktu kurang lebih satu jam menuju Gambir, dengan KA Reguler Jarak Jauh waktu yang diperlukan hanya 30 menit saja.

Namun memang, harga tiket yang dijual untuk layanan perjalanan ini jauh lebih mahal dari tarif KRL.

Misalnya saja perjalanan Bekasi-Gambir (dan sebaliknya) menggunakan kereta Taksaka dikenakan tarif Rp30.000, Argo Parahyangan kelas bisnis Rp25.000, dan Cirebon Express kelas ekonomi sebesar Rp20.000.

Begitu juga jalur Bekasi-Pasar Senen (dan sebaliknya), dengan Senja Utama Yogyakarta dikenakan tarif Rp25.000, Senja Utama Solo sebesar Rp25.000, Gajahwong sebesar Rp20.000, dan Progo Rp20.000.

Untuk pemesanan tiket tidak perlu dilakukan secara daring, melainkan dapat dibeli langsung di stasiun keberangkatan.

Sementara, tarif KRL Commuter Line untuk perjalanan Bekasi-Jakarta Kota (dan sebaliknya), penumpang hanya dikenakan tarif sebesar Rp3.000 saja.

Tarif KRL Commuter Line yang jauh lebih murah bisa jadi karena angkutan ini menggunakan tarif progresif yang berlaku untuk minimum 25 kilometer perjalanan pertama dikenakan tarif Rp2.000, dan selanjutnya membayar Rp1.000 untuk tiap 1 hingga 10 kilometer berikutnya.

Tarif KRL itu merupakan tarif bersubsidi dari tarif sebenarnya Rp5.000 melalui mekanisme Public Service Obligation (PSO).

Selain menambah layanan perjalanan Kereta Jarak Jauh, PT KAI juga masih melanjutkan pembangunan kereta ringan (Light Rail Transit/LRT). Untuk pembangunannya sendiri, KAI akan mengandalkan pinjaman untuk membiayai proyek LRT rute Jakarta-Bekasi.

Besaran pinjaman memang masih menunggu kejelasan skema pembiayaan proyek dari pemerintah.

Rencananya, pemerintah akan mengucurkan penyertaan modal negara kepada KA untuk modal awal proyek sebesar Rp5,6 triliun dari total biaya Rp23 triliun.

Lintasan yang akan dilalui LRT Jakarta-Bekasi antara lain akan melintasi Bekasi Timur, Cibubur, dan Dukuh Atas. LRT jalur ini ditargetkan rampung pada 2019.

Pembangunan LRT diatur dalam Peraturan Presiden No.98/2015 dan rencana umum jaringan kereta api itu tertuang dalam Peraturan Menteri Perhubungan No.54/2015.

Awal Februari lalu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk membiayai LRT Jakarta-Bekasi.

Salah satunya, pemerintah akan menjamin proyek tersebut dalam bentuk subsidi tiket LRT saat beroperasi nanti.

0 Komentar